Ini adalah sebuah kumpulan catatan dari seorang peminat seni beladiri dalam perjalanannya mempelajari Tai Chi Chuan (tai chi beladiri). Sebagai hobbies atau penggiat seni beladiri, pernah mendalami: karate, pencak silat, ju-jitsu, silat tradisional/pernapasan, dan terahir menjadi atlet amatir kickboxing tradisional. Hingga suatu masa, dengan bertambahnya usia: ketika otot, kelenturan, dan kecepatan tidak lagi sebaik sebelumnya - recovery dari cedera tidak lagi semulus sebelumnya, "kemenangan" bukan lagi orientasi dalam berseni, mulai mempelajari seni beladiri yang berorientasi pada filosofis, keseimbangan hidup, dan kesehatan.

Alasan Memilih Mempelajari Tai Chi

Pertanyaan yang sering muncul adalah: mengapa memilih mempelajari Tai chi? Mengapa tidak beladiri yang lain, misalnya yang lebih praktis, seperti Tinju, Gulat, atau Karate? Atau mengapa tidak beladiri yang asli Indonesia, yang sesuai dengan tradisi Indonesia seperti Silat?

Masalah mengapa seseorang memilih sesuatu tentunya adalah masalah pilihan selera yang sifatnya pribadi. Setiap orang berhak memilih dan punya alasan sendiri-sendiri.



Tidak pernah ada bukti bahwa Tai Chi lebih baik dari ilmu beladiri lainnya, karena semua tergantung pada pribadi praktisinya. Juga tidak pernah ada bukti bahwa Tai Chi hanya sesuai untuk mereka yang berasal dari China dan beragama Tao, karena ternyata sebenarnya Tai Chi bersifat sangat universal.
 
Namun demikian, sebagian besar orang yang mempelajari Tai Chi, jika ditanya mengapa mereka memilih Tai Chi, mereka akan menjawab alasan yang sama: untuk kesehatan dan keseimbangan.

Apa maksudnya? Apa hubungannya Tai Chi dengan kesehatan? Bukankah semua olah raga juga menyehatkan?
Untuk memahami ini, kita lihat kembali semua pilihan-pilihan yang ada.

Ilmu beladiri China secara umum dikelompokan menjadi dua: yang berakar dari Shaolin, dan yang berakar dari Wudang.
 
Dua mainstream ini bukan saja bersaing dalam hal ilmu beladiri tetapi juga dalam hal filosofis dan keagamaan di daratan China (Budhisme dan Taoisme - mungkin seperti NU dan Muhammadiyyah di Indonesia).
 
 

Banyak referensi sejarah yang menyatakan bahwa Ilmu beladiri Shaolin sebetulnya berasal dari India. Dibawa dan diajarkan ke masyarakat China oleh pendeta-pendeta Budha dari India. Jadi berkembangnya ilmu beladiri Shaolin di China seiring dengan menyebarnya agama Budha.
Kondisi sosial yang sering terjadi konflik, perkelahian, dan peperangan, membuat seni beladiri sangat berkembang di China. Bahkan perkembangan seni beladiri di China melebihi tempat-tempat lain yang juga menjadi tempat penyebaran agama Budha (Jepang, Korea, Thailand, Burma, Indonesia, dll). Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya varian ilmu beladiri di China yang jauh lebih banyak dari daerah-daerah lain yang juga tempat penyebaran agama Budha di Asia (jenis-jenisnya, nama-namanya, perguruan-perguruanya, legenda-legendanya dsb).

Sedangkan Wudang adalah kuil ajaran Taoisme yang dikembangkan oleh Zhang Sanfeng, bekas murid Shaolin yang kemudian mendalami Taoisme. Ketika mempelajari Taoisme ini ia menemukan suatu metode seni beladiri yang dapat mengolah tenaga internal (energi Chi) yang lebih efektif.
Zhang Sanfeng inilah yang kemudian menurunkan ilmu-ilmu beladiri Wudang, termasuk Taichi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penggunaan istilah "Tenaga Internal" ditujukan untuk membedakan dengan "Tenaga Dalam" yang lebih banyak berkonotasi dengan tenaga mistik supranatural yang menggunakan makhluk gaib dsb. Tenaga Internal yang dimaksud adalah energi Chi, yakni tenaga potensial dalam diri manusia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbedaan
Ilmu beladiri Zhang Sanfeng (Wudang) berfokus pada pengolahan tenaga internal melalui relaksasi gerakan-gerakan yang lembut dan berlahan. Sedangkan ilmu beladiri Shaolin berfokus pada gerakan-gerakan keras (tenaga eksternal) melatih fisik dan otot, yang kemudian pada akhirnya juga ditujukan untuk memunculkan tenaga internal.
Jadi perbedaan keduanya hanyalah pada pendekatan atau metode dalam mengolah tenaga internal, Wudang: dengan cara gerakan-gerakan lembut (senam dan relaksasi), sedangkan Shaolin: melalui gerakan-gerakan keras (latihan-latihan fisik,  otot, dan pernafasan).



Kedua pendekatan dalam melatih tenaga internal ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing:
Metode Shaolin dengan latihan-latihan fisik, otot, dan pernafasan; lebih cepat, lebih mudah, dan lebih praktis untuk beladiri. Namun ada resiko cedera pada praktisinya. Sedangkan Metode Wudang/Tai Chi dengan latihan-latihan senam dan relaksasi; lebih ringan dalam latihannya dan tidak ada resiko cedera. Hanya saja, sebagai sebuah beladiri, lebih sulit dan lebih lama dalam menguasainya.




Nah, karena alasan: latihan-latihan senam dan relaksasi yang ringan, tidak ada resiko cedera, dan bahkan ternyata ada aspek terapisnya inilah mengapa sebagian orang memilih mempelajari Tai Chi
Aspek kesehatan dan terapis dalam latihan Tai Chi memang sudah banyak diteliti dan terbukti. Bahkan kini sudah semakin dikembangkan sebagai bagian dari penunjang pengobatan.




4 comments:

  1. maaf, saya mau ikut belajar Taichi, ada tidak Taichi cabang Makassar?

    ReplyDelete
  2. Saya beeminat
    Jika didaerah surabaya dimana

    ReplyDelete
  3. Tahun baru telah menanti kita semua, menjelang akhir tahun kami S1288poker akan membagikan Free chips untuk anda semua member setia S1288poker. Mau chips gratis? dan hadian nya?
    Mari bergabung sekarang juga hanya DI S1288poker

    untuk info lebih lanjut silakan hubungi kontak CS S1288poker di bawah ini
    BBM - 7AC8D76B
    WA - 08122221680
    LINE : S1288_POKER

    Salam JP
    by S1288poker.

    ReplyDelete