Sistem Jaringan Vital Tubuh Manusia
Ada 14 sistem biologis
dalam tubuh manusia yang sudah diketahui secara umum dalam bidang kedokteran: Sistem
Peredaran Darah (Circulatory system), Sistem Pencernaan (Digestive system), Sistem
Sensor Rangsangan (Endocannabinoid system), Sistem hormon (Endocrine system),
Sistem pembuangan limbah (Excretory System), Sistem kekebalan tubuh (Immune
system), Sistem integumenter (Integumentary system – kulit, rambut, kuku),
Sistem Limpa (Lymphatic system), Sistem otot (Muscular system), Sistem Syaraf (Nervous
system), Sistem reproduksi (Reproductive system), Sistem pernapasan (Respiratory
system), Sistem Struktur kerangka/tulang (Skeletal system), dan Sistem
penyaringan (Urinary system).
Dari 14 sistem
biologis tersebut, ada dua sistem yang dianggap vital, yang jaringannya ‘melingkupi
seluruh tubuh manusia’:
- Sistem Jaringan Peredaran darah (Circulatory System). Tempat mengalir dan bersirkulasinya dua zat vital bagi kehidupan manusia, yaitu: darah dan oksigen.
- Sistem Jaringan Syaraf (Nervous System). Tempat mengalir dan bersirkulasinya sinyal-sinyal kimiawi dalam jalur-jalur syaraf, agar tubuh dan organ-organnya dapat merespon dan bergerak.
Dua sistem inilah yang dianggap sebagai Sistem Biologis manusia
yang paling dasar dan vital, yang jaringannya eksis dan menjangkau di seluruh
organ tubuh manusia.
Sistem
Meridian: Sistem Jaringan Vital Yang Ke-3
Jaringan-jaringan pada Sistem Peredaran Darah ini dapat
digambarkan sebagai pipa-pipa saluran air. Ada pipa yang mengalirkan air
bersih dari sumber air, dan ada pipa mengalirkan ‘arus balik’, yakni aliran air
kotor ke tempat pembersihan air.
Kemudian jaringan-jaringan pada Sistem Syaraf ini juga dapat digambarkan sebagai kabel-kabel telepon, yang mengirimkan sinyal-sinyal komunikasi ke setiap pesawat telepon.
Agar arus air dapat bergerak mengalir, tentunya dibutuhkan
suatu pompa yang dapat mendorong air ataupun menyedot air sehingga membentuk
suatu aliran arus. Demikian juga dengan sinyal telepon, agar dapat bergerak dan
mengirimkan sinyal antara satu titik ke titik lain, tentunya dibutuhkan suatu
energi penghantar, yaitu listrik. Tanpa adanya energi (tenaga listrik dan pompa
air) tentunya keduanya (baik arus air maupun sinyal telepon) tidak dapat
bergerak mengalir.
Para praktisi Pengobatan Timur (India, China, Korea, Jepang
dll) berpendapat bahwa: pada Sistem Peredaran Darah, ada suatu “energi” yang memompa atau menggerakkan
arus aliran darah. Demikian juga pada Sistem Jaringan Syaraf, ada suatu “energi” yang mengalirkan
sinyal-sinyal dalam sistem syaraf. Hal ini persis seperti adanya “pompa” yang
menggerakan arus-arus air, dan “listrik” menjalankan sinyal-sinyal telepon. Tentunya tanpa energi dari pompa ini, air tidak akan dapat mengalir dalam pipa-pipa. Juga tanpa energi listrik tentunya sinyal-sinyal yang melalui kabel telepon, tidak akan dapat bergerak ke dari titik satu ke titik yang lain.
Jadi menurut praktisi Pengobatan Timur: ada sebuah sistem energi atau
kelistrikan yang menggerakan degupan jantung, menggerakan tekanan pompa
paru-paru, juga menggerakan arus lalulintas syaraf dalam otak. Arus energi inilah yang disebut Chi (China), Ki (Jepang), atau Cakra
(India).
Dan “pipa-pipa” jalur arus energi inilah yang disebut Jalur Meridian. Titik-titik krusial pada jalur inilah yang merupakan titik akupuntur, yakni titik yang digunakan dalam metode Pengobatan Timur.
Sebutan-sebutan
lain dari Chi
· Mereka yang berusaha mempelajari Pengobatan Timur
ini dengan pendekatan Pengobatan Barat/Konvensional, ada yang menyebut energi
ini Bio Energy, Vital Energy, ataupun
Life Force, karena melihat bahwa
energi inilah yang sebenarnya menentukan kehidupan sebenarnya.
· Ada juga yang menyebutnya Psycho Energy, karena dalam penelitian-penelitian yang dilakukan ditemukan
bahwa energi ini sangat dipengaruhi oleh pikiran dan kejiwaan manusia.
· Ada juga yang menyebutnya Spiritual Energy, karena ditemukan bahwa orang yang memiliki
spiritual yang kuat, juga memiliki kekuatan energi ini yang besar.
· Ada juga yang menyebutnya Bio Elecromagnetic Energy, karena dalam penelitian-penelitian yang
dilakukan menemukan bahwa energi ini berupa pancaran atau aliran listrik
(electromagnetic) dalam frekuensi tertentu.
Beberapa
penelitian ilmiah populer berkaitan dengan Chi
dan Sistem Meridian
- 1810: Samuel Hahnemann (Jerman), menemukan metode Homeopathy. Sebuah metode yang didasarkan pada asumsi bahwa manusia memiliki energi spiritual atau vital yang sangat menentukan kondisi kesehatan. Kondisi sakit terjadi karena adanya gangguan atau ketidakseimbangan pada energi ini.
- 1933: Dr Royal Raymond Rife (Amerika), menemukan bahwa setiap molekul memiliki suatu energi dengan frekuensi tertentu. Suatu penyakit dapat disembuhkan dengan mengaliri molekul penyakit tersebut dengan gelombang frekuensi tertentu.
- 1939: Semyon Davidovich Kirlian (Russia), menemukan sebuah teknik fotografi untuk melihat “medan energi” yang terdapat pada suatu makhluk hidup.
- 1953: Dr Reinhold Voll (German), mengembangkan alat elektronik untuk menentukan titik-titik akupuntur untuk kondisi dan penyakit tertentu.
- 1960: Prof Kim Bong Han (Korea Utara) membuktikan keberadaan sistem meridian dengan metode penelitian ilmiah.
- 1980: Dr Robert Becker (Amerika) menemukan adanya energi medan elektromagnet dalam proses penyembuhan pada makhluk hidup. Ia menemukan metode penyembuhan dengan energi elektromagnet, yakni proses penyembuhan dapat dipercepat dengan dengan mengaliri eletromagnet pada luka atau bagian yang sakit.
- 1982: Dr Bruce Lipton (Amerika) menemukan bahwa perubahan fisik manusia (gen dan DNA) dapat dimanipulasi melalui pikiran. Tubuh manusia tidak hanya bersifat fisik dan mekanis, tetapi juga sangat dipengaruhi pikiran dan spiritual.
- 1999: Prof William Nelson (Amerika), menciptakan perangkat berteknologi tinggi (berbasis komputer) yang mampu mengukur respon elektrik tubuh manusia, yang dapat digunakan untuk mengukur ketidakseimbangan Sistem Meridian.
Mengapa Chi atau Sistem Meridian dianggap tidak ilmiah?
Untuk sesuatu dikatakan ilmiah harus memenuhi syarat prosedur metode
ilmiah, yang meliputi:
- Objective, keberadaannya dan pembuktiannya tidak berdasarkan atau tergantung pada faktor individu tertentu, dapat diuji secara terbuka oleh siapa saja.
- Empiric, dapat dibuktikan langsung secara nyata.
- Measurable, dapat diukur dan didefinisikan berdasarkan ukuran, nilai, atau derajat tertentu.
- Explainable, dapat dijelaskan secara logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan.
- Reliable, dapat diuji kembali secara terbuka dengan hasil yang dapat diandalkan, dan dapat dikembangkan.
- Systematic, memiliki suatu metode atau sistematika tertentu yang jelas, tetap, dan teratur.
- Universal, berlaku umum dan tetap dimana pun, kapan pun, dan oleh siapapun.
Hampir semua praktisi dan peneliti tentang Sistem Meridian ini
belum dapat mengembangkan suatu sistematika yang valid untuk membuktikan secara
empiris keberadaan Sistem Meridian ini dan mengukurnya dalam suatu satuan
ukuran yang baku.
Penelitian-penelitian yang ada baru dapat membuktikan gejala fenomena
Sistem Meridian ini dan pengaruhnya pada beberapa kasus penyakit tertentu.
Sebagian besar komunitas ilmuwan menganggapnya belum cukup bukti untuk
menyatakan penelitian-penelitian tersebut sebagai fenomena ilmiah.
Jadi, hingga saat ini belum ada ilmu dan teknologi yang dapat membuktikan wujud Energi Chi dan mengukurnya dalam suatu satuan ukuran baku. Namun demikian dengan banyak dan berkembangnya praktisi-praktisi Pengobatan Timur ini, beberapa tahun ke depan diharapkan ilmu dan teknologi tersebut sudah dapat ditemukan.
Bagaimana
Kita Membuktikan Keberadaan Energi Chi?
Jika para ilmuwan dan peneliti pun belum dapat membuktikan
secara ilmiah keberadaan Chi atau Sistem Meridian, tentunya orang awam pun tidak
akan mungkin dapat membuktikan secara ilmiah keberadaan Chi.
Energi Chi hanya diyakini
oleh mereka yang melatih seni bela diri Timur dan para praktisi Pengobatan
Timur. Mereka yang meyakini, biasanya adalah mereka yang telah dapat merasakan
pengaruhnya pada tubuh mereka, dan merasakan manfaatnya pada pengobatan mereka.
Beberapa praktisi seni bela diri membuktikan dan mengukur
kemampuan Energi Chi mereka melalui: ‘hal-hal
yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa Energi Chi’. Misalnya: pemecahan benda
keras (beton, besi, baja, dll), ketahanan tubuh dalam benturan, melontarkan orang melalui hentakan, dsb. Hal-hal
tersebut menjadi ukuran “sederhana” untuk mengukur seberapa besar kekuatan Energi Chi yang sudah mereka miliki melalui
latihan-latihan.
Akan tetapi jika mereka diminta untuk membuktikan kemampuan
tersebut dalam sistematika ilmiah, mereka akan kesulitan. Seperti juga ketika
mereka diminta untuk melihat seseorang memecahkan beton, dan kemudian diminta
untuk mengidentifikasi apakah energi tersebut menggunakan Tenaga Sihir (tenaga
jin/syetan dll), Teknik Sulap (trik dan tipuan ilusi), atau benar-benar Energi Chi ? Tentu tidak banyak praktisi yang cukup mampu membedakannya.
Bagaimana
Membedakan Antara Tenaga Sihir, Teknik Tipuan Sulap, dan Energi Chi ?
Mainstream praktisi Bela Diri Timur dan Pengobatan Timur meyakini bahwa Energi Chi ini sudah ada pada diri setiap manusia sejak ia dilahirkan. Energi Chi ini seperti kemampuan untuk berlari atau melompat, yakni kemampuan dasar yang ada pada diri setiap manusia normal. Hanya perlu sedikit latihan untuk dapat melakukannya secara baik.
Mainstream praktisi Bela Diri Timur dan Pengobatan Timur juga meyakini bahwa seseorang tidak memerlukan kekuatan lain atau pihak lain, ataupun alat-alat dan ramuan-ramuan, untuk dapat mengolah Energi Chi. Seseorang tidak memerlukan ritual-ritual tertentu ataupun doa-doa tertentu untuk dapat
menggunakan Energi Chi. Jadi Energi Chi adalah kemampuan alamiah setiap manusia.
Untuk mengolah atau melatih Energi Chi inipun sama dengan melatih bagaimana berlari dan melompat, yakni dengan melatih gerakan fisik, keseimbangan, konsentrasi, ketenangan, dan kepercayaan diri.
Karena itu, Energi yang diolah atau dilatih dengan ritual-ritual, doa-doa, ataupun "sarana-sarana" tertentu, jelas bukan Energi Chi. Tidak ada istilah transfer tenaga, "diisi" tenaga, "dibuka" dsb. Selain itu, meskipun aplikasinya luar biasa (dapat memecahkan beton, besi, baja, dll; tahan terhadap benturan, tusukan dll) namun semuanya masih dalam batas-batas yang sesuai dengan hukum alam. Tidak ada "trik" dalam Energi Chi. Semuanya karena latihan sebagaimana kemampuan berlari dan melombat dalam olahraga atletik.
Untuk mengolah atau melatih Energi Chi inipun sama dengan melatih bagaimana berlari dan melompat, yakni dengan melatih gerakan fisik, keseimbangan, konsentrasi, ketenangan, dan kepercayaan diri.
Peragaan Tenaga Dalam Ilmu Kebal |
Tahun baru telah menanti kita semua, menjelang akhir tahun kami S1288poker akan membagikan Free chips untuk anda semua member setia S1288poker. Mau chips gratis? dan hadian nya?
ReplyDeleteMari bergabung sekarang juga hanya DI S1288poker
untuk info lebih lanjut silakan hubungi kontak CS S1288poker di bawah ini
BBM - 7AC8D76B
WA - 08122221680
LINE : S1288_POKER
Salam JP
by S1288poker.